RSS

Waktu tak Dapat Kembali

CERPEN

Waktu tak Dapat Kembali


 Author         : Sab.Bass Heroes_Prakoso
 Cast             : Bondan
                        Codet
 Genre           : Adventure
 Type             : Oneshoot

Di sebuah kamar yang berukuran 3x5 meter, Bondan sedang memainkan gitar kesayangannya.  Jam 19.30, Bondan merasa kelaparan karena sejak siang Bondan belum  makan. Dia terus memainkan gitarnya agar dia lupa dengan rasa laparnya. “Hah, perut ini sudah tidak bisa dibohongi lagi, aku harus cari makanan!” Dia berjalan sambil memegangi perut. Dia pergi ke dapur dan mencari makanan dalam kulkas. Namun dia hanya menemukan sawi dan cabai. Setelah mengobrak-abrik seisi dapur, Bondan akhirnya menemukan sebuah mie instan. Setelah beberapa waktu akhirnya Bondan menyelesaikan makannya. “Hah, akhirnya perutku bisa diam!” kata Bondan.
Tiba-tiba ada seseorang yang memanggil Bondan “Dan, kamu ada di rumah tidak? Aku mau pinjam gitarmu.” “Sepertinya aku mengenal suara itu.” Kata bondan. Kemudian Bondan membuka pintu dan mendapati teman lamanya berdiri di depan gerbang rumahnya. “Wah, kawan lamaku, si Codet, mau pinjam gitar? Buat apa?”Tanya Bondan. “Buat ngamen lah! Mau ikut?”jawab codet. Bondan pun berpikir sejenak “kalau di rumah aku pasti sendirian, tapi kalau di jalanan nanti tambah laper”.kata bondan dalam hati. “gak usah kebanyakan mikir, cari pengalamn baru dong. Dari dulu tinggal di rumah saja!” kata Codet dengan sedikit mengejek. “Okelah aku ikut.”kata Bondan
Mereka berjalan menyusuri jalan kota yang penuh hiruk-pikuk kehidupan. Berbekalkan sebuah gitar, mereka bagaikan sebuah debu yang ditiup angin. Mereka merasa bebas dari berbagai macam masalah. “Dirimu, dihatiku…sudah terlalu lama,” Bondan menyanyikan lagu favoritnya. “terima kasih pak!” Codet berterima kasih setelah seseorang memberikan uang. “Udahan yuk, aku udah lelah!” Pinta Bondan. “kamu itu laki-laki atau bukan? Cemen banget!” kemudian mereka ke pinggir jalan untuk menghitung uang. “10, 15, 17, 20” hitung si Codet. “10,13,17,25” hitung si Bondan. “lumayan, Cuma 2 jam kita ngamen, udah dapet 45 ribu”. Kata Codet. “ kenapa dan?? Dapet uang kok murung!!” kata Codet. “Aku bingung, orang tuaku pergi ke Bandung, tapi aku tidak di ajak, malahan aku gak diberi uang sakunsepeserpun. Maksud dari mereka itu apa??” kata Bondan dengan wajah murung. “ Sudah gak usah jadi cowok cengeng deh!!” kata Codet. “Aku gak cengeng!!” kata Bondan dengan marah. “ oke, kalau gitu, kamu harus jadi lelaki sejati yang bisa mengatasi  segala masalahnya dengan tenang. Mungkin saja, orang tuamu lagi menguji kamu!!” kata Codet. “menguji aku gimana??” Tanya Bondan. “ ya menguji kemandirianmu!!”kata Codet. ”oke kalau begitu, akan ku buktikan kalau aku bisa hidup mandiri!!” kata Bondan dengan semangat berkobar. Codet pun tersenyum melihat semangat yang ditunjukkan oleh Bondan. Mereka pun pergi ke sebuah warung untuk mengisi perut yang kosong. “ kamu kuliahkan??” Tanya Codet. “iya, habis ini mungkin sudah wisuda.” Kata Bondan sambil tersenyum. “wow, selamat ya!!” ucap Codet. “kalau sekarang pekerjaanmu apa?” tanyaBondan. “Sekarang masih jadi konduktor bis, tapi suatu saat bakal jadi bos yang punya bis, Hahahaha!” Mereka pun tertawa.
Beberapa tahun kemudian Bondan masih menganggur, sifat manjanya belum juga hilang. Hingga orang tuanya pun bingung dengan anak satu-satunya itu. Kesehariannya Bondan hanya tidur di rumah. Terkadang Bondan pergi bersama teman-temannya untuk bersenang-senang. Namun secara perlahan orang tua Bondan mulai termakan usia. Berulang kali orang tua Bondan  mengingatkan Bondan, namun berulang kali juga Bondan acuh akan nasehat orang tuanya.
Akhirya orang tua Bondan meninggal dunia. Diawali dengan meninggalkan ayah Bondan, seminggu kemudian disusul dengan meninggalnya ibu Bondan. Bondan pun sedih dan bingung. Sepeninggal orag tuanya, Bondan belum bisa mencari pekerjaan. Ia hanya bergantung pada warisan orang tuanya. Dengan ijazah yang dipunyainya, dia mencari pekerjaan di berbagai perusahaan. Namun sudah terlambat, usianya sudah terlalu tua untuk bekerja di perusahaan. Akhirnya ia hanya bisa bekerja sebagai OB atau “Office Boy” di sebuah kantor.
Bondan pun menyesali atas segala yang dilakukannya di masa lalu, karna itu ia menjadi orang yang rajin. Ia bekerja dengan giat dan menjadi pegawai terbaik. Ia pun dapat hidup bahagia walau dengan segala kekurangan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar