CERPEN
Sabtu malam di Gedung
Victoria
Author :
sii_andromeda
Cast : Rissa
Revangga
Bima
Sely
Genre :
Fantasy, Romance
Type : Oneshoot
“ Sabtu, 09
Desember 2011 – 18.42
Dear deary,
Hari ini
BURUK !!, habisnya aku dipaksa Mama n Papa buat ikut ke pesta. Selain aku emang
lagi males keluar rumah, disana nanti pasti aku bakalan ketemu sama Sely si
ganjen n Bima si pengkhianat. Huhh, pasti sakit hatiku ntar semakin parah.
Tapi, aku
HARUS KUAT, aku gak boleh lemah..
Tuhan,, tolong kuatkan aku dalam …”
“Rissa, ayo
turun… udah sampe nih..”, suara Mama membuat ku kaget, dan dengan gelagapan aku
segera menutup buku diary ku.
“ehh, iya
Ma….”, jawabku.
Dengan otak
yang dipenuhi pikiran tak tentu, aku keluar dari mobil. Pandangan ku beralih
pada sebuah papan karangan bunga di depan gedung. Pada papan tersebut tertera
tulisan “Selamat atas dua puluh tahun berdirinya
Gedung VICTORIA”.
Sesaat kemudian Mama memanggil dan mengajak ku masuk ke
dalam. Dengan langkah berat aku memasuki gedung. Baru selangkah masuk ruangan, mataku langsung
tertuju pada Sely dan Bima yang tak jauh di depanku. “Aku benar-benar benci
dia!” desah ku dalam hati. Dengan wajah tak berdosa dan senyum sok manis Sely
memandang ku. Sementara tangannya menggelayut manja kepada Bima. Melihat
kedatangan ku, Bima hanya tertunduk malu. Napas ku sempat terhenti sesaat. “Aku
gak bisa melakukannya, terlalu menyakitkan”, batin ku dalam hati.
Tanpa pikir
panjang, aku langsung pamit kepada Mama untuk ke toilet. Aku menangis beberapa
menit di toilet. Di tempat tersebut, aku meluapkan segala amarahku. Namun aku
berpikir “buat apa aku menangis?”.
Tak mau buang-buang
waktu, aku segera keluar dari toilet dan ingin segera pulang.
Tapi, baru aku membalikkan badan menuju pintu
toilet, tiba-tiba seluruh ruangan bergetar hebat. Getaran itu semakin lama semakin
kuat. “Ya ampun!” teriakku dalam hati “Gempa bumi !!”. Entah berapa lama aku
tertelungkup saat itu. Perlahan aku membuka mata. Hal pertama yang kusadari
adalah seluruh gedung gelap gulita. Nggak bisa kupercaya, aku juga sempat
terlempar ke masa 20 tahun yang lalu, saat aku belum lahir dan orang tuaku pun
masih belum berpacaran. Banyak hal-hal yang lucu dan menyenangkan yang belum ku
ketahui sebelumnya, ku alami disini bersama seorang anak kecil bernama Revangga
yang kutemui saat itu.
Hari ini
tepat tanggal 9 Desember 1991, itu berarti saatnya aku kembali ke masa depan.
Aku sudah rindu pada orang tua ku dan Gedung VICTORIA sudah di buka saat itu. Saat
aku telah kembali ke masa depan, aku merasa santai dan aku tak merasakan rasa
sakit sedikitpun dalam hatiku saat bertemu dengan Sely dan Bima. Dan mungkin,
aku sudah ikhlas jika mereka bersatu. Saat itu juga aku segera menemui Mama dan
memeluknya. Aku menceritakan segala apa yang terjadi pada ku tadi. Namun
anehnya, hanya aku yang merasakan guncangan itu. Setelah memeluk Mama aku
berkata “aku rindu Mama” dengan heran Mama menjawab “bukannya kamu hanya pergi
ke toilet selama 10 menit?”. “mungkin 10 menit bagi Mama tapi 10 hari di masa
lalu untuk ku”. Dan kemudian, kami berdua saling melempar senyum.
Karena
perutku terasa sangat lapar, aku segera menuju ruangan yang penuh makanan.
“Sebaiknya
kau tidak makan lagi kalau tidak ingin perutmu sakit”, kata seseorang di
belakangku.
“Mengapa kau
berkata seperti itu?” tanya ku ketus “yang lapar aku yang kenyang juga aku”,
sahutku.
Suara kaki pemuda
itu berjalan mendekatiku.
“Mengingat
aku lebih tua 10 tahun darimu, maka kau harus menurut semua perkataanku”.
seketika jantungku berhenti berdetak. “aku
mengenalnya,, Re..vanggaa” kata ku pelan.
Kali ini aku
yakin bahwa pria di hadapan ku sekarang adalah Revangga. Aku dan Revangga pun saling
berpandangan dan tersenyum penuh arti.
***
Sabtu, 09 Desember 2011 – 18.42 dan 23.00
Dear deary,
Hari ini
BURUK !!, habisnya aku dipaksa Mama n Papa buat ikut ke pesta. Selain aku emang
lagi males keluar rumah, disana nanti pasti aku bakalan ketemu sama Sely si
ganjen n Bima si pengkhianat. Huhh, pasti sakit hatiku ntar semakin parah.
Tapi, aku
HARUS KUAT, aku gak boleh lemah.! Tuhan,, tolong kuatkan aku dalam menghadapi ini semua.
Dan aku percaya, hari ini Tuhan telah membantuku
dalam menghadapi masalah. Yaa, meskipun dengan hal yang tak terduga seperti
tadi. Thank’s God.
0 komentar:
Posting Komentar